Menu
Kesenian Suku Ambon

Kesenian Suku Ambon untuk Berbagai Gelaran Acara

Staff 5 bulan ago 396

Suku Ambon merupakan suku yang mendiami wilayah Maluku. Kota Ambon sendiri merupakan kota yang memiliki keberagaman yang tinggi sehingga tidak heran jika Suku Ambon ini memiliki kehidupan yang majemuk juga. Hal ini tergambar pada berbagai kesenian Suku Ambon yang masih dijalankan hingga sekarang.

Kekayaan budaya masyarakat Ambon sudah banyak dipublikasikan dalam ragam berita Maluku yang memperlihatkan bagaimana masyarakat di sana memiliki adat istiadat yang masih dijaga.

Selain budayanya, wilayah Ambon ini memiliki berbagai tempat bersejarah yang bernilai. Banyak sekali benteng dan museum yang masih ada di Ambon dan sekitar Maluku yang lain. Inilah yang kemudian menjadi bukti bagaimana sejarah memberikan pengaruh yang cukup besar pada masyarakatnya.

Dengan perjalanan sejarah yang panjang, ternyata memiliki pengaruh yang cukup kuat pula pada perkembangan kesenian suku Ambon. Salah satu kesenian yang sangat eksotis di Ambon adalah adanya alat musik daerah tradisionalnya. Simak berita maluku berikut ini!

Kesenian Suku Ambon untuk Berbagai Gelaran Acara

Alat Musik Tifa di Ambon

Kesenian Suku Ambon

Tifa adalah alat musik daerah yang berasal dari Maluku dan Papua.  Jika dilihat dari bentuknya, Tifa memiliki kemiripan dengan kendang yang dipukul untuk dimainkan. Alat musik ini dibuat dengan tongkat kayu kosong, atau isinya ditutup dengan salah satu ujungnya ditutup. 

Bentuknya biasanya dibuat dengan cara diukir. Setiap suku di Maluku dan Papua memiliki tibia yang unik. Ukiran yang ada di dalam tubuh Tifa memberikan ciri khas dari jenis Maluku dibandingkan Papua karena jenis ukirannya berbeda.

Tifa di masyarakat Ambon dan Maluku digunakan sebagai alat musik iringan tarian perang dan beberapa tarian daerah lainnya, misalnya Tari Lenso dari Maluku yang diiringi oleh alat musik Totobuang, Tari tradisional Asmat dan Tari Gatsi.

Ada sebutan lain untuk alat musik tifa dari Maluku, seperti tahito atau tihal yang dipakai di wilayah Maluku bagian tengah. Sedangkan di Pulau Aru, tifa punya nama lain, titir. Beberapa jenis berbentuk seperti kendang, seperti tongkat yang digunakan di masjid. Kerangkanya terbuat dari bahan kayu yang dilapisi dengan rotan, dan bentuknya bervariasi sesuai dengan daerah sumbernya.

Ukulele yang Khas dan Unik

Kesenian Suku Ambon

Ukulele merupakan alat musik yang mirip gitar, namun dengan ukuran yang lebih kecil, biasanya sekitar 20 inci. Ini adalah alat musik asli Hawaii yang pertama kali dimainkan dan ditemuka di tahun 1879. Di Hawaii, ukulele ditemukan pada tahun 1879, ketika 20.000 imigran Portugis dari Madeira (Azores) tiba di Honolulu, Hawaii.

Mereka bekerja di perkebunan tebu sebagai buruh.Setelah lelah bekerja, Joao Fernandes berniat merayakan kedatangan para imigran. Setelah tibadi Dermaga Honolulu, Joao memainkan alat musik gesek yang disebut braginho sambil bernyanyi dari kampung halamannya dan turut bersuka cita untuk menghibur.

Orang Hawaii di dermaga itu langsung terpana oleh suara unik alat musik Braginho. Sejak itu, reputasi Braguinho dengan cepat menyebar ke seluruh Hawaii. Ratu Kerajaan Hawaii, Liluokalani, mememberi nama alat musik ini sebagai ukulele. Di Hawaii, uku artinya hadiah dan lele yang artinya datang ke sini. Ukulele juga merupakan instrumen upacara kerajaan dan tarian Hawaii. Penyebaran ukulele juga meluas ke Indonesia, dan ukulele dibawa ke Ambon, Palau.

Tarian Katreji Khas Ambon

Tarian Katreji Khas Ambon

Selain alat musiknya yang unik, kesenian yang berkembang pesat di Ambon, Maluku adalah tariannya. Ada salah satu tarian yang masih dimainkan hingga saat ini. Salah satunya adalah Tari Katreji.

Tarian Katreji merupakan sebuah tarian dari Portugis yang digunakan untuk acara sosial masyarakat. Tarian katreji dikenal sebagai jenis tarian khas kota Ambon. Ada makna filosofis dari Tari Katreji ini. Yaitu menggambakan persatuan pemuda pemudi. Tarian Katereji biasanya akan dimainkan secara berpasangan antara perempuan dan laki-laki muda. Gerakan tarian ini sangatlah bersemangat penuh energi.

Baca juga: Ragam Kuliner Khas Bengkulu, Mana yang Jadi Favoritmu?

Tari Orlapei, Tari Penyambutan di Maluku

Tari Orlapei, Tari Penyambutan di Maluku

Tari orlapei merupakan sebuah tarian berguna untuk upacara penyambutan. Biasanya ditujukan untuk tamu kehormata, para VIP dari acara nasional atau pedesaan daerah Maluku. Saat tamu datang ke negara atau desa mereka, tarian yang menawan ini menggambarkan suasana hati yang bahagia dari seluruh komunitas. Selain itu, tarian yang diiringi alat musik tradisional Maluku (seperti Tifa, seruling bambu, ukulele dan gitar) juga populer.

Kombinasi dari gerakan, pola lantai, dan ritme musik akan meningkatkan ekspresi kepuasan di komunitas lokal atas kehadiran para tamu. Tarian yang dibawakan harmonis, enerjik dan bersemangat, memancarkan lingkaran persahabatan, kedamaian dan persatuan.

Dengan berbagai kesenian yang menarik di masyarakat Ambon menjadikan masyarakatnya sangat berbudaya. Sebagai generasi muda, seharusnya kita terus mempertahankan dan melestarikan berbagai kesenian ini.

Jika kesenian ini terus dilestarikan, tentu saja akan meningkatkan kemajemukan budaya yang dimiliki. Demikian penjelasan singkat mengenai kesenian yang ada di Ambon. Semoga berguna!

Written By

Dunc Tank adalah situs berita teknologi. Bagian dari Garuda News Network. Fokus mengulas berbagai informasi bisnis, teknologi, games, entertainment dan berbagai event menarik di dunia.