Kapal akan beroperasi secara maksimal apabila memiliki satuan tugas yang lengkap. Masing-masing satuan tugas inilah memegang peranan penting untuk memperlancar pelayaran resmi di lautan. Baik itu kapal penumpang dan kapal muatan idealnya memiliki struktur organisasi kapal sesuai peraturan perundang-undangan.
Supaya dapat menduduki struktur organisasi kapal harus memenuhi standar kompetensi sumber daya manusia. Standar tersebut ditetapkan berdasarkan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Selain struktur organisasi kapal, wajib diadakan pula alat-alat penunjang keselamatan awak kapal. Sehingga ketika berlayar dapat terhindar dari kecelakaan dan mengatasi keadaan darurat. Simak ulasan berikut ini, check this out!
Struktur Organisasi Kapal
Keselamatan penumpang, anak buah kapal (ABK), dan muatan kapal menjadi tanggung jawab struktur organisasi kapal. Oleh karena itu, posisi-posisi tersebut harus diisi oleh sumber daya berkompeten dan berkualitas. Berikut ini struktur organisasi kapal yang idealnya diadakan.
1. Struktur Organisasi Kapal Ahli Nautika
Profesi yang diisi dengan jurusan pendidikan khusus. Orang-orang yang bertugas sebagai ahli nautika harus berkompeten dan memiliki keahlian untuk bagian Departemen Dek.
2. Struktur Organisasi Kapal Ahli Tehnik
Selanjutnya adalah ahli tehnik merupakan orang-orang yang memiliki kompetensi khusus di bidang Departemen Mesin.
Masing-masing departemen tersebut juga terbagi lagi menjadi officer atau perwira dan rating atau bawahan.
Adapun tanggung jawab utama dari kapal selama pelayaran dan berlabuh yakni Nahakoda atau Captain kapal. Seorang Nahkoda atau Captai Kapal juga wajib memiliki izin dan berkoordinasi dengan awak kapal lainnya.
Meskipun demikian organisasi kapal juga berbeda-beda karena disesuaikan dengan kebutuhan, fungsi, dan jenis kapal. Misalnya struktur organisasi kapal takboat akan berbeda dengan kapal tanker yang berukuran besar.
3. Struktur Organisasi Kapal Departemen Dek
Departemen dek kapal umumnya diisi dengan struktur berikut ini :
- Captain atau Nakhoda merupakan pemimpin diatas kapal dan penanggung jawab saat kapal berlayar,.
- Mualim I atau Chief Officer memiliki tugas pengatur muatan barang dan penumpang, selain itu melihat persediaan air tawar dan pengatur arah navigasi,
- Mualim 2 atau Second Office memiliki tugas membuat jalur rute atau peta pelayaran agar dapat mengatur arah navigasi,
- Mualim 3 atau Third Officer memiliki tugas mengatur, memeriksa, memelihara seluruh alat-alat keselamatan kapal dan mengatur arah navigasi,
- Markonis atau Radio Officer bertugas menjadi operator radio atau komunikasi, sekaligus bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan kapal dari bahaya seperti kapal tenggelam, badai, dan karam.
4. Struktur Organisasi Kapal Departemen Mesin
Setiap kapal berlayar dan berlabuh juga wajib memiliki sumber daya manusia yang menangani departemen mesin, yakni:
- Kepala Kamar Mesin (KKM) alias Chief Engineer, adalah pimpinan dan bertanggung jawab terhadap semua mesin yang berada di kapal baik. Misalnya mesin induk, mesin bantu, mesin crane, mesin kemudi, mesin pompa, mesin jangkar, dam mesin sekoci,
- Masinis 1 atau First Engineer memiliki tanggung jawab terhadap operasional mesin induk,
- Masinis 2 atau Second Engineer bertanggung jawab atas seluruh operasional mesin bantu,
- Masinis 3 atau Third Enginer bertanggung jawab atas seluruh mesin pompa,
- Juru Listrik atau Electricion memiliki tanggung jawab atas seluruh mesin yang menggunakan tenaga listrik dan tenaga cadangan,
- Juru minyak yang membantu para Engineer.
5. Ratings (Bawahan)
Ratings atau bawahan adalah orang-orang yang bertugas pada bagian dek, berikut struktur organisasinya.
Bagian dek :
- Boatswain atau Bosun merupakan kepala kerja bawahan
- Able Bodied Seaman atau Jurumudi
- Ordinary Seaman atau Sailor
- Juru pompa atau Pumpmanu, biasanya diadakan khusus pada kapal tanker yang mengangkut cairan
Bagian mesin:
- Mandor merupakan kepala kerja Oiler dan Wiper
- Juru Las atau Fitter
- Juru Minyak atau Oiler
- Wiper
Bagian Permakanan:
- Juru masak yang memiliki tanggung jawab penyediaan makanan, seperti memasak, menentukan menu makanan, dan menyiapkan persediaan makanan.
- Mess boy yang membantu juru masak di dapur kapal
Baca juga : Jenis-jenis Peralatan dan Perlengkapan Kapal
Alat Keselamatan Kerja Awak Kapal
Operasional kapal penumpang dan barang akan terwujud jika memprioritaskan keselamatan kerja. Setiap perusahaan pelayaran wajib memastikan awak kapal patuh terhadap prosedur keamanan pribadi dan ketentuan operasi yang selama berada diatas Kapal.
Selain itu, agar keamanan kapal tercapai secara optimal membutuhkan langkah-langkah dasar terpenuhi. Seperti memastikan setiap creaw kapal mengenakan peralatan pelindung pribadi.
Adapun alat-alat dasar pelindung diri para crew kapal selama bekerja yakni :
- Pakaian pelindung yang berfungsi melindungi seluruh tubuh anggota crew dari bahan berbahaya. Misalnya air, minyak panas, percikan pengelasan dan lainnya-lain. Pakaian pelindung ini dinamakan Boiler Suit atau Dangri.
- Helmet merupakan paling kepala yang wajib digunakan. Biasanya bahan dasar pembuatan helmet berasal dari plastik keras. Selama perjalanan diatas kapal seluruh crew wajib menggunakan helmet yang sesuai standar. Dilengkapi pula dengan tali dagu agar menjaga helm tetap optimal melindungi kepala.
- Safety Shoes yakni maksimum ruang internal kapal dipakai oleh mesin dan kargo. Safety Shoes terbuat dari bahan logam keras dan memiliki bobot berat. Fungsinya untuk memastikan crew kapal dan pekerja lainnya tidak terluka.
- Sarung tangan atau hand safety tersedia dalam berbagai macam jenis dan bahan. Berfungsi untuk melindungi tangan para crew kapal dari panas. Terutama yang bekerja pada bagian panas seperti mengandung bahan kimia.
- Goggles berupa pelindung mata yang melindungi indera penglihatan dari operasional sehari-hari. Pasalnya setiap crew berpotensi besar mengalama cedera mata. Ada juga kacamata khusus las yang dipakai pada sumber daya manusia yang melakukan operasi pengelasan.
- Plug merupakan suatu ruang mesin kapal yang menghasilkan suara 110-120 db. Tergolong sebagai frekuensi suara sangat tinggi bagi telinga manusia. Apabila didengarkan selama beberapa menit dapat menyebabkan iritasi, gangguan pendengaran, dan sakit kepala. Oleh sebab itu diperlukan penutup telinga yang disebut steker telinga. Fungsinya mengimbangi suara yang di dengar oleh manusia agar tetap aman.
- Safety harness merupakan operasi kapal yang dilakukan secara rutin. Terdiri atas perbaikan dan pengecatan permukaan kapal yang tinggi. Oleh karena itu safety harness digunakan oleh para operator.
- Face mask yakni alat yang melindungi wajah manusia yang bertugas di permukaan insulasi, melakukan pengecetan, membersihkan karbon dengan partikel berbahaya. Face mask inilah yang menjadi perisai wajah agar terhindar dari berbagai partikel berbahaya.
- Chemical suit digunakan untuk menghindari tubuh para crew yang berhadapan dengan penggunaan bahan kimia berbahaya diatas kapal. Terutama bahan-bahan kimia yang merusak kulit manusia apabila crew tersebut tidak sengaja terkontak langsung.
- Welding perisai merupakan aktivitas yang paling umum terjadi diatas kapal bekerja memperbaiki struktural. Welding perisai biasanya digunakan oleh juru las. Bentuknya seperti topeng dari logam dan menjadi pelindung mata. Sehingga juru las dapat terlindungi dari sinar ultraviolet dan percikan las.